Perbandingan Hasil Investasi Reksa Dana Saham dengan Metode Lump Sum Dan Dollar Cost Average : Studi Kasus Reksa Dana Panin Dana Maksima
ABSTRAKrnKondisi pasar yang berubah-ubah semacam ini terkadang membuat investor bertanya-tanya mengenai kapan saat yang tepat untuk membeli reksa dana dan strategi apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian. Selain itu, tidak ada panduan baku timing yang tepat untuk masuk ke pasar melalui reksa dana sehingga strategi dalam investasi perlu dilakukan untuk bisa mendapatkan hasil yang optimal.rnBeberapa strategi investasi yang banyak menjadi obyek penelitian diantaranya adalah Dollar Cost Average (DCA), Value Average (VA) dan Lump-Sum (LS). Berbagai penelitian untuk menguji strategi investasi tersebut juga sudah banyak dilakukan.rnBerlatar belakang hasil riset tentang strategi investasi yang berbeda-beda dan masih sedikitnya penelitian mengenai hal tersebut di Bursa Efek Indonesia, pertanyaan yang dimunculkan dalam penelitian adalah apakah terdapat perbedaan hasil investasi antara strategi Lump Sum (LS) dengan Dollar Cost Average (DCA).rnObjek analisis adalah reksa dana saham Panin Dana Maksima mulai Januari 2011 sampai dengan Agustus 2013. Untuk menguji perbedaan antara LS dengan DCA, dilakukan pengujian secara statistik yaitu Wilcoxon Signed Rank Test.rnHasil studi ini dengan menggunakan reksa dana Panin Dana Maksima menunjukkan bahwa strategi LS memberikan hasil yang secara umum lebih baik dibandingkan dengan DCA. Meskipun demikian, hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil investasi antara LS dengan DCA.rnKata kunci : Dollar Cost Average, Lump Sum, Reksa Dana, Reksa Dana Saham
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain